Malam 1 Suro Warsa 1957, Ngruwat Gunung Tumpang Pitu Dari Kerakusan Koruptor Lintas Profesi
Banyuwangi- Pemimpin Kasepuhan Luhur Kedaton (Kyai Luhur Kedaton) mengelar acara tradisi leluhur masyarakat Jawa berupa Melekan pangruwatan di Pantai Pulau Merah Desa Sumberagung Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi, Jimawal 1 Suro Warsa 1957 Jawa atau malam pergantian Tanggal 1 Muharram 1445 H atau malam 19 Juli 2023 dalam kalender Masehi.
Pemimpin Kasepuhan Luhur Kedaton MH Imam Ghozali dalam keterangan tertulis yang diterima awak media mengungkapkan, kehadiran di Pantai Pulau Merah pada malam jelang Jimawal 1 Suro Warsa 1957, secara umum untuk merawat tradisi leluhur masyarakat Jawa supaya 'Wong Jowo ora Ilang Jawane".
Dan yang paling utama pada malam Jimawal 1 Suro Warsa 1957 menjadi momentum untuk masyarakat Banyuwangi mengevaluasi Manfaat dan Keberadaan Perusahaan Tambang Emas di Gunung Tumpang Pitu dan ambisi mereka menguasai Gunung Salakan.
"Selain itu , moment malam 1 Suro Warsa 1957 kita juga niatkan Supaya Jaringan Koruptor yang rakus mendulang kekayaan dari Gunung Tumpang Pitu atau Gunung Tujuh Bukit, para koruptor tersebut cepet sirna dari Banyuwangi, melihat mereka bikin mata SEPET..!," ujarnya.(19/07/'23)
"Ditanya Saham dan Deviden Pemkab Banyuwangi pada bungkam tapi rakusnya minta ampun, segala cara mereka gunakan, belum lagi Kasus Tukar Guling yang saat ini masih seperti Api dalam Sekam ". imbuhnya.
Dalam pantauan awak media, selain dari Kasepuhan Luhur Kedaton terlihat Puluhan Pendekar Pagar Nusa juga melakukan tradisi melean malam Jimawal 1 Suro Warsa 1957 di tepi Pantai Pulau Merah.
Sebagai informasi, Wisata Pantai Pulau Merah merupakan salah wisata yang terdapat didekat lereng Gunung Tumpang Pitu dan Gunung Salakan Desa Sumberagung Kecamatan Pesanggaran Banyuwangi.(*)