ket.foto
{K.H. Fikri Haikal MZ ceramah Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H, yang diadakan di Mesjid Baiturrahman beralamat Jl. Delman Elok 2, No. 16, Rt.2/16, Kebayoran lama Utara(3\10\2023)}
JAKARTA,- Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H, yang diadakan di Mesjid Baiturrahman beralamat Jl. Delman Elok 2, No. 16, Rt.2/16, Kel. Kebayoran lama Utara, Kec. Kebayoran Lama, Kota Jakarta Selatan, pada hari Rabu (3\10\2023). Dalam pembukaan Maulid ini dimeriahkan alunan musik Hadroh bertemakan lagu islami untuk menyambut kedatangan K.H. Fikri Haikal MZ, S.Ag, putra dari Alm. K.H, Zainuddin MZ.
“Manusia yang hidup tapi untuk alam semesta, saya kembalikan aku cinta nabi ibadah sholat dengan baik dan benar, berjamaah kita masuk ke masjid datang dari berbagai macam kalangan sekarang kita perhatikan di dalam masjid kita semua sama di mata Allah,” tutur K.H. Fikri Haikal MZ.
Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, “Saya ingin mengajak saudara untuk melihat sejarah ini jadi oleh-oleh dan merenungkan supaya kita makin cinta lagi kepada nabi tidak ada seorang pemimpin di dunia ini dia nggak sih cintanya kepada saudara. Pemimpin kita kalau cinta pasti ada maksudnya yang cuma pada saat tertentu saja, dia mau Pilkada baru dan kalau ada maunya. Janji Manis bener ya kalau saya jadi pejabat Pak Amat, negara tetangga katanya mau Open sejahterakan rakyat yang ada malah menambah kesengsaraan rakyat sekarang ini orang ngomong kok kita rakyat ketiban mangga ketabrak motor terus bertambah jumlah pekerjaan susah nyari duit,” kata K.H. Fikri Haikal MZ.
“Sangat ditekankan dalam ajaran agama Islam syariat, yang dibawa Baginda Nabi diantaranya adalah diantara kita lirik diantara umat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dan silaturahmi diantara kita. Kaki yang namanya silaturahmi itu bukan harus setia dan sahabat nabi yang namanya silaturahmi itu bisa menghargai menghormati dan tetap saling mencintai dalam perbedaan nilai guna dalam perbedaan ayo kita saudara sejati rumah yang arahnya berbeda beda rumah saudara ada yang arah utara arah selatan rumah kita menghadap ke arah yang berbeda-beda tapi dia salat berjamaah kita masuk ke masjid datang dari berbagai macam sekarang kita perhatikan di dalam masjid kita semua sama,” imbuhnya.
“Pesta demokrasi maka semangat silaturahim harus kita jaga, akan memasuki pesta demokrasi maka semangat silaturahim kita kembangkan dan kita saling mencintai menyebabkan kita bergandengan tangan makanya saya pesan perbedaan itu pasti ada tapi semangat perbedaan kita harus dewasa menyikapinya saling menghormati saling menghargai saling mencintai mana itu urusan saudara-saudara yang mana itu saya nggak ngerti saya titip pesan khususnya berbeda partai yang tidak boleh berbeda. Dengan semangat kita ke masjid dengan semangat silaturahmi saling menghargai dan mencintai perbedaan pendapat menyebabkan kita sadar untuk bergandengan tangan sehingga Indonesia negara yang akan lebih maju lagi. Mengingatkan bahwa pada akhirnya semua akan meninggal dunia. Dan kepergian itu hanya diantar oleh tiga hal, yaitu keluarga, harta dan amal perbuatan,” tutupnya Assalamualaikum.
