: MENJAGA KESEHATAN
Masjid Baitul Hamdi Perum Buana Impian Tembesi Sagulung Kota Batam
Kh
utbah Jumat 05 Rabiul Akhir 1445 H – 20 Oktober 2023 M
Oleh : HERI SUPRAPTO
DR (HC)., S.Pd., M.Pd., CNLP., CTQN., CTQA., CT.BNSP., CI.IKI., CHRMP., CPP., CCCC., CH-Children., CH-Teacher., CMNLPLTD.
(Anggota Persatuan Muballigh Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau)
Khutbah Pertama
ﺇﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ﻟِﻠَّﻪِ ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩْ ﻭَﻧَﻌُﻮﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﺷُﺮُﻭْﺭِ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ ﻭَﻣِﻦْ ﺳَﻴِّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ، ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓَﻼَ ﻣُﻀِﻞَّ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الكَرِيْمِ:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
ﺃَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْفَزَ الْمُتَّقُوْنَ
Jamaah Shalat Jumat yang dirahmati oleh Allah
Puji syukur selalulah kita panjatkan kehadirat Allah , karena telah memberikan anugerah dan karunia yang sangat besar kepada kita, sehingga bisa hadir dalam masjid yang mulia ini untuk melaksanakan shalat fardhu Jumat secara berjamaah.
Shalawat dan salam semoga tercurah dan terlimpah untuk baginda yang mulia panutan umat, penunjuk jalan kebenaran dan sebagai teladan umat sampai akhir zaman yaitu Rasulullah Muhammad ﷺ, kepada ahli keluarga beliau, sahabat-sahabat beliau, dan kepada seluruh umat beliau yang setia mengamalkan sunnah-sunnah beliau hingga akhir dunia ini.
Setiap Jumat khatib selalu mengingatkan diri khatib sendiri pada khususnya dan umumnya kepada seluruh jemaah sekalian agar selalu bertakwa kepada Allah . Karena bekal inilah yang sesungguhnya kita akan bawa menghadap Allah dan bekal ini pulalah yang merupakan sebaik-baik bekal. Dan sebagai seorang mukmin sepatutnyalah selalu bertakwa kepada Allah sebagai bekal terbaik yang akan kita bawa menghadap Allah kelak di yaumul kiamah.
Sebagaimana Allah berfirman dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 197 :
“Berbekallah! Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.”
Jamaah Shalat Jumat yang dirahmati oleh Allah
Dalam kesempatan ini kita ingin membahas tentang Menjaga Kesehatan. Kesehatan adalah hal yang sangat penting bagi setiap manusia. Bayaknya harta yang dimiliki tidaklah begitu berarti bila tidak memiliki Kesehatan. Bahkan bergelimang harta, namun tidak memiliki kesehatan, maka tidak akan bisa menikmati harta yang telah dimiliki tersebut. Jadi berbagai macam nikmat yang Allah berikan kepada kita hampir tidak dapat kita nikmati karena tidak memiliki kesehatan.
Kesehatan Merupakan Anugerah dan Nikmat dari Allah
Sungguh banyak nikmat yang Allah berikan kepada hambaNya. Dan kalau kita ingin menghitung nikmat dari Allah tersebut maka kita tidak akan mampu untuk menghitungnya. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Al Quran surat An Nahl ayat 18 :
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah , niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Di dalam ayat ini Allah memberikan penegasan bahwa begitu banyak nikmat dan karunia Allah yang telah diberikan kepada hambaNya. Allah tidak meminta kita untuk menghitungnya dan mengembalikan nikmat tersebut, Allah hanya ingin kita bersyukur atas nikmat yang telah kita terima tersebut.
Dan salah satu nikmat Allah tersebut adalah nikmat kesehatan. Kesehatan adalah nikmat yang tidak kalah pentingnya dalam kehidupan kita. Orang mau korban apa saja asal dirinya sehat. Karena berapapun banyaknya harta tidak akan ada nikmatnya kalau dia terbaring kaku di rumah sakit atau terbujur tidak bisa bergerak karena stroke. Atau tidak bisa bicara karena lidahnya telah kelu dan kaku. Maka kita harus banyak bersyukkur karena nikmat kesehatan masih ada bersama dengan kita.
Jamaah Shalat Jumat yang dirahmati oleh Allah
Kewajiban Menjaga Kesehatan
Manjaga Kesehatan adalah merupakan hal yang harus kita lakukan. Karena dengan kita menjaga kesehatan, maka kita masih bisa tetap beraktivitas. Masih bisa mencari nafkah untuk menjalankan kewajiban kita sebagai kepala rumah tangga. Atau belajar setiap hari kalau kita sehat sebagai seorang pelajar. Atau tetap mengajar karena kita sehat, sehingga apapun profesi kita tetap akan bisa kita lakukan bila kita dalam keadaan sehat. Perintah menjaga kesehatan ini semakna dengan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab Shahih Bukhari nomor hadits 6412, Imam Tirmidzi dalam kitab Sunan Tirmidzi nomor hadits 2304 dan Imam Ibnu Majah dalam kitab Sunan Ibnu Majah nomor hadits 4179 dengan sanad yang shahih dari shahabat ‘Abbas berkata bahwa saya mendengar Rasulullah bersabda :
“Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah kesehatan dan waktu luang.”
Dalam hadits di atas terdapat hal yang harus dijaga yaitu kesehatan. Karena dengan kesehatan kadang orang sering lupa dengan nikmat ini. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan. Diantaranya adalah ; makan makanan yang halal lagi baik, meninggalkan makan yang haram, makan tidak berlebihan, menjaga kebersihan lingkungan, menjaga kebersihan tubuh, tidur tidak telungkup, tidur miring ke sebelah kanan dan berpuasa.
Menjaga kesehatan adalah merupakan hal yang harus kita lakukan dan amalkan. Sebab dengan menjaga kesehatan akan terbentuk fisik yang kuat. Bukankan mukmin yang kuat lebih disukai dan dicintai oleh Allah dari pada mukmin yang lemah. Hal ini sebagaimana hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahih Muslim nomor hadits 2664 dan Imam Ibnu Majah dalam kitab Sunan Ibnu Majah nomor hadits 79 dan 4168 dengan sanad yang shahih dari shahabat Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah bersabda :
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan.”
Hadits ini mengandung beberapa perkara besar dan kata-kata yang memiliki arti luas. Di antaranya yaitu menetapkan adanya sifat mahabbah bagi Allah . Sifat ini terkait dengan orang-orang yang dicintaiNya dan yang mencintaiNya. Hadits ini juga menunjukkan bahwa mahabbah Allah tergantung keinginan dan kehendakNya. Kecintaan Allah kepada makhlukNya berbeda-beda, seperti kecintaanNya kepada Mukmin yang kuat lebih besar dari kecintaanNya kepada Mukmin yang lemah.
Dan sebuah riwayat menceritakan bahwa hendaklah seseorang menjaga sehatnya sebelum datang sakitnya. Hai ini senada dengan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Hakim dalam kitab Al Mustadrak jilid 4:341 dengan sanad yang shahih dari shahabat Ibnu Abbas h bahwa Rasulullah pernah menasehati seorang dengan bersabda :
“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara ; (1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, (2) Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,(3) Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,(4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu dan (5) Hidupmu sebelum datang matimu.”
Jamaah Shalat Jumat yang dirahmati oleh Allah
Mencegah Lebih Baik dari pada Mengobati
Kesehatan yang kita rasakan hari ini hendaknya dipelihara agar terus terjaga. Menjaga kesehatan jauh lebih baik dari pada mengobati. Karena seseorang yang sakit maka akan mengeluarkan dana dan uang untuk mengobati sakit yang telah dideritanya. Bukankah Allah melarang kita untuk membinasakan atau menjatuhkan diri sendiri dalam kebinasaan. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 195 :
“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah , dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”
Jadi Allah dalam ayat ini melarang hambaNya untuk menjatuhkan dirinya kepada kebinasaan. Bila tidak mencegah timbulkan kebinasaan maka kita telah menyelisihi apa yang Allah perintahkan kepada kita. Sebanyak apapun nikmat yang Allah berikan kepada kita maka kita wajib untuk mensyukurinya dan memeliharanya. Termasuk di dalamnya adalah memelihara dan mengusahakan kesehatan kita tetap prima.
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di dalam kitab Tafsir beliau mengatakan : Maka Firman Allah , “Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan,” adalah penjelasan illat sebab bagi hal tersebut. Tindakan menjatuhkan diri sendiri dalam kebinasaan itu terpulang pada dua perkara; meninggalkan perkara yang diperintahkan kepada hamba apabila tindakan meninggalkannya itu mengharuskan atau mendekatkan kepada rusaknya tubuh atau jiwa, dan melakukan perbuatan yang menyebabkan hilangnya jiwa atau ruh. Maka perkara ini meliputi banyak sekali hal-hal lainnya.
Demikian khutbah singkat kita pada kesempatan kali ini lebih dan kurang mohon dimaafkan. Harapannya ayat-ayat dan hadits-hadits yang kita bacakan tadi semakin membuat kita bersemangat untuk berusaha meniru apa-apa yang diamalkan oleh orang-orang terdahulu yaitu Nabi ﷺ dan para sahabatnya ajma’in. Semoga bermanfaat untuk diri khatib dan jamaah sekalian. Kebenaran datang dari Allah ﷻ janganlah kamu ragu-ragu dari padanya. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 147 :
“Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu”.
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ.
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ
فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ
وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ