Hari Air Sedunia, Ir Bona LG: Kebutuhan Air Bersih Sangat Penting Bagi Kehidupan sehari-hari
Medan|
Pada setiap tanggal 22 Maret ternyata diperingati sebagai Hari Air Sedunia atau "World Water Day" Menurut Ir Bona Lumban Gaol sosok tokoh pemuda serta juga Ketua PD KBPP Polri Sumatera Utara pada awak media Selasa 21/03/2023, menceritakan peringatan hari air sedunia ini menjadi perayaan yang sering dilaksanakan secara internasional termasuk di Indonesia.
Mari Kenali Dampak Pencemaran Air dan Cara Menanggulanginya
Air merupakan salah satu sumber kehidupan yang krusial dalam menunjang keberlangsungan hidup makhluk hidup di dunia. Namun, krisis air bersih masih melanda dunia. Salah satunya di Indonesia.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2018, hanya sekitar 74% penduduk Indonesia yang memiliki akses terhadap air bersih. Angka tersebut semakin menurun untuk penduduk di luar daerah metropolitan. Tanpa adanya persediaan air bersih, maka higienitas sulit terjaga dengan baik. Terlebih kondisi pandemi yang menuntut kita untuk rajin menjaga sanitasi dengan air bersih. "
Selain itu, ada sejumlah kasus pencemaran air yang juga menimbulkan keresahan. Dampaknya tidak hanya merugikan manusia saja, tetapi makhluk hidup lain seperti flora dan fauna. Lalu, apa yang dapat kita lakukan? Yuk, kenali dampak pencemaran air dan bagaimana cara menanggulanginya!."tutur Bona.
Hal dalam pengetahuan kita kata Ir Bona,Banjir merupakan suatu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia akibat banyaknya volume air yang tidak dapat tertampung, sehingga merendam daratan bahkan pemukiman warga.
Selain pemukiman warga yang terendam, banjir juga dapat menimbulkan penyakit dan menelan korban jiwa. Bencana banjir tentunya sangat mengkhawatirkan, mengingat Indonesia memiliki sejarah banjir di sepanjang tahun.
Tapi kamu tahu nggak, sih, penyebab banjir? Tentunya bukan cuman berasal dari curah hujan yang meningkat, akan tetapi juga dari penyumbatan aliran sungai akibat sampah-sampah yang menumpuk di air sungai. Bukan rahasia lagi kalau masih banyak penduduk yang lalai dan membuang sampah sembarangan di sungai.
Akibatnya, air sungai menjadi tercemar dan tersumbat. Oleh karena itu, untuk mencegah hal tersebut, kita perlu melakukan beberapa upaya antara lain seperti melakukan 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) sampah rumah tangga, menormalisasi sungai untuk mengembalikan fungsi sungai, membuat dan mengembalikan fungsi drainase, membuat biopori.
Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat dilakukan oleh pemerintah dan juga warga agar terjaganya air yang bersih dan sehat. Kita juga dapat berkontribusi dengan cara sederhana seperti tidak membuang sampah sembarangan di saluran air, menanam pohon di sekitar rumah, dan membuat saluran air yang baik."terang Ir Bona.
Upaya mempercepat perubahan untuk mengatasi krisis air dan sanitasi serta melindungi sumber daya air tanah dengan lebih baik
Kebutuhan air bersih tentu sangat penting karena air bersih digunakan untuk menopang keberlangsungan makhluk hidup. Beberapa negara di dunia bahkan sudah mengalami krisis air bersih.
Menurunya kualitas air dapat dilihat dari perubahan derajat keasaman atau pH, perubahan WRB (Warna, Rasa, dan Bau), kandungan mikroorganisme yang tinggi (E.coli), timbulnya endapan dan bahan terlarut. Hal tersebut disebabkan oleh limbah industri, limbah rumah tangga, limbah pertanian, dan limbah peternakan.
Akibatnya, air tidak dapat dikonsumsi, ekosistem perairan terganggu, menimbulkan penyakit seperti diare dan gatal-gatal, menyebabkan keracunan, dan mengganggu estetika lingkungan.
Tentunya ada cara untuk menanggulangi hal tersebut. Selain merawat lingkungan perairan."akhir pungkas Ir Bona.[lbs]
SalamSehat.
SalamSetia.
PD KBPP Polri Sumut.