Berpikir Luas Antara, Sains, Jurnalistik, Dan Fakta
Batam, tintahukum.com | DALAM dunia jurnalistik, juga sains, diajarkan bahwa fakta itu dibangun atas skeptisisme; sebuah sikap curiga karena adanya keyakinan bahwa segala sesuatu bersifat tidak pasti.
Makanya ada yang mengibaratkan fakta seperti spons. Tampak padat, meski sejatinya penuh dengan lubang. Itulah sebabnya seorang jurnalis andal juga saintis, adalah orang yang berpikir luas atau divergent. Sehingga tak buru-buru menyimpulkan.
Misal jika menemukan fakta di luar logika linier, hal ini tak buru-buru dituding sebagai error. Namun dianggap sebuah anomali. Apalagi jika errornya terlalu tinggi, bisa jadi ini sebuah outlayer.
Dalam banyak kasus penelitian atau pencarian fakta, justru outlayer inilah yang menjadi kunci membuka pintu penemuan baru.
Beda dengan orang yang selalu berpikir convergent atau linier. Mereka selalu melihat dunia ini hitam putih, dan polanya lurus saja. Ngomong keras tapi tak dianggap.
Misal habis 1, pasti 2, setelahnya pasti 3, 4, 5 dan seterusnya. Jika ada fakta di luar logika, langsung mereka anggap error dan disingkirkan.
Dunia ini bergerak dinamis. Tak bisa dipikir secara sempit. Maka banyaklah baca buku, kajilah art and science, berpikir luas, jangan malas menganalisa, agar tak buru-buru menyimpulkan.
Boleh saja kita mempercayai kebenaran karena alasan tertentu, tapi ingat bahwa seiring waktu juga akan ada kebenaran lain. Tak usahlah sombong dalam kebodohan.
Bagaimana menurut Anda? (Nursalim Turatea)
_______
DIVERGENT: Kepala Badan Pengusahaan Batam yang juga Wali Kota Batam H Muhammad Rudi (HMR), bersama jajaran BP Batam meninjau proyek pelebaran jalan belum lama ini.
