Iklan

 


Presiden RI Prabowo Subianto: Insan Pers Adalah Aset Negara, Jaga Integritas, Teguhkan Komitmen Pada Kebenaran

Senin, 10 Februari 2025, Februari 10, 2025 WIB Last Updated 2025-02-10T13:07:15Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

 



TintaHukum.com - Jakarta | Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya peran jurnalis dalam menegakkan kemerdekaan pers sekaligus mewaspadai penyebaran berita bohong. Ia mengingatkan bahwa misinformasi dapat mengancam persatuan nasional dan merusak hakikat kemerdekaan pers di Indonesia.


“Kita harus tetap waspada terhadap berita bohong, penyebaran ujaran kebencian, dan upaya memecah belah yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Prabowo dalam pidato yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Minggu, 9 Februari 2025, bertepatan dengan Hari Pers Nasional 2025.


Prabowo menegaskan, wartawan memiliki tanggung jawab besar dalam menyampaikan informasi yang akurat kepada masyarakat. Oleh karena itu, pers diharapkan dapat menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan mengutamakan kepentingan bangsa dalam setiap pemberitaannya.


“Saya yakin pers Indonesia akan selalu setia pada cita-cita para pendiri bangsa. Pers Indonesia harus berwawasan Pancasila, berkomitmen pada pembangunan nasional dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” imbuhnya.


Selain memperingatkan bahaya berita bohong, Prabowo juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi insan pers di era digital saat ini. Ia mengkhawatirkan kehadiran pemilik modal besar yang menguasai media berpotensi memengaruhi opini publik dengan narasi yang mungkin tidak sesuai dengan kebenaran.


“Perlu saya ingatkan, pers Indonesia harus selalu mengedepankan kepentingan bangsa dan rakyat. Jangan sampai opini publik dikendalikan oleh kepentingan-kepentingan tertentu yang memiliki kekuatan modal besar,” tegasnya.


Untuk itu, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya integritas bagi wartawan dalam menjalankan tugasnya. Media harus tetap menjadi pengawal kebenaran dan tidak terjebak dalam berbagai kepentingan yang dapat merugikan bangsa.


“Insan pers adalah aset negara. Jaga integritas, teguhkan komitmen pada kebenaran, dan jangan biarkan pihak tertentu mengendalikan opini publik demi kepentingan mereka sendiri,” pungkasnya.


Pernyataan ini menjadi pengingat penting bagi dunia jurnalistik di Indonesia untuk selalu berpegang teguh pada asas objektivitas, keseimbangan, dan kebenaran dalam setiap pemberitaan, demi menjaga kebebasan pers yang sehat dan bertanggung jawab. Dengan demikian, media akan terus mengabdi kepada masyarakat dan berkontribusi bagi Indonesia yang kuat dan bersatu. (TH/kamidi)

Komentar

Tampilkan

Terkini