Iklan

 


Mengenalkan Istilah Panggung Sandiwara

Selasa, 08 Agustus 2023, Agustus 08, 2023 WIB Last Updated 2023-08-09T02:33:33Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

 Mengenalkan Istilah Panggung Sandiwara



Batam, tintahukum.com | KANJENG Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara VII (1916-1944), adalah orang yang pertama kali mengenalkan istilah "sandiwara". Dia adalah bangsawan Surakarta (kini Solo, Jawa Tengah) yang berpandangan modern, dan banyak berkonstribusi pada kelangsungan kebudayaan Jawa.


Terambil dari bahasa Jawa, "sandhi" berarti rahasia, dan "warah" artinya pelajaran. Dengan demikian, kata Herman J. Waluyo, 2002, "sandiwara " dimaksudkan sebagai pelajaran yang diberikan secara rahasia atau diam-diam.


Sering juga kemudian disebut drama, lakon, atau pertunjukan teater. Ada yang bersifat tragedi, horor, komedi, atau roman dan percintaan. Istilah ini kemudian lebih memasyarakat ketika pada tahun 1980-an booming sandiwara radio, dengan ikonnya Saur Sepuh. 


Lebih rinci, makna rahasia atau diam-diam dari definisi sandiwara itu, bukan berarti diam tanpa suara atau rahasia sebagai sesuatu yang disembunyikan. Namun dalam setiap lakon yang bernama sandiwara itu, apapun bentuknya, pastilah terkandung makna di dalamnya.


“Mengapa kita bersandiwara?” tanya Taufiq Ismail, Sastrawan Angkatan 66 asal Bukittinggi, dalam syair lagu Panggung Sandiwara yang ia cipta pada 1977. Kalimat ini diulang-ulang hingga 13 kali.


Pesannya sangat jelas. Bahwa kita harus mempunyai “konsistensi“ dalam kehidupan dunia yang memang hanya permainan belaka. 


Bagaimana menurut Anda? (Nursalim Turatea)

_____

Dilengkapi dari tulisan Idham Cholid Tempo

Komentar

Tampilkan

Terkini