Iklan

 


Kuliah umum internasional " Digital Transformation Towards Superior Human Resources in Industry 5.0

Sabtu, 28 Juni 2025, Juni 28, 2025 WIB Last Updated 2025-06-28T12:23:55Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini


STIPAS Keuskupan Agung Kupang menggelar International Public Lecture bertajuk “Digital Transformation Towards Superior Human Resources In Industry 5.0” pada Sabtu, 28 Juni 2025 secara Virtuan Zoom Meating. kegiatan ini menghadirkan dua pemateri, yaitu Frei Dr. Joel Casimiro Pinto,OFM selaku Rektor Universidade Catolica Timorense Soa Joaa Paulo II Timor Leste dan Antonius Setya Herawan,MSF,S.S,Lic.Th Student Doctorate in Dogmatic Theology at Pontificia Università Gregoriana, Rome, Itali dimoderator oleh Bonefantura j. Bria,S.Pd.,M.Pd


Chairman of STIPAS Archadiocese of Kupang Dr. Florens Maxi Un Bria,S.Ag.,M.Sos saat Keynote Speaker menegaskan Transformasi digital dalam era Industri 5.0 menjadi katalis utama dalam pembentukan sumber daya manusia yang unggul dan adaptif terhadap perubahan zaman. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan, Internet of Things (IoT), big data, dan robotika kolaboratif, kebutuhan akan SDM yang tidak hanya cakap secara teknis tetapi juga memiliki kecerdasan emosional, kreativitas, dan nilai-nilai kemanusiaan semakin mendesak.


Lanjut Dr. Maxi Un Bria Industri 5.0 bukan hanya tentang integrasi teknologi, tetapi juga tentang mengembalikan peran manusia sebagai pusat inovasi dan nilai. Dengan demikian, transformasi digital harus diarahkan untuk memberdayakan manusia, bukan menggantikannya—menuju masa depan yang berkelanjutan, inklusif, dan berkeadilan.


R.P. Antonius Setya Herawan, MSF in delivering the material In this era, there were some contexts that influenced Christian faith and some theological thought. In modern era, Rahner became important theologian who could explain relation between faith and human liberation because modern era was also very anthropocentric era. Rahner composed anthropology transcendental therefore justified Christian Faith in liberation and pluralism of faith and thought. 


His thoughts explained about theo-anthropocentric or Christology from below because he said that we cannot explain about human without think about Christ or beyond think of grace. That was interesting and appreciated human capability for understanding God and liberation of society. He could influence modern theology and therefore he touched transcendental liberation as a “language of modernity”.


Furthermore R.P. Antonius Setya Herawan First, human self-transcendence could be explained as, “in constantly going forth to the outskirts of its own territory. Exploring and crossing boundaries” (Evangelii Gaudium art.30). Then, “Break through the dull categories with which we would enclose Him. Learning new vision” (Evangelii Gaudium art.11). Furthermore, we would like to continue living our hope, as he ever wrote, “But it is also true that in the midst of darkness something new always springs to life. Struggling for the Life” (Evangelii Gaudium art. 276).


Frei Dr. Joel Casimiro Pinto,OFM dalam kesempatan memberikan materi sebagai narasumber dua menegaskan kerangka Transformasi Digital atau yang kita kenal dengan sebutan Masyarakat 5.0. Hal yang paling tampak nyata adalah bahwa hingga saat ini, 66,6% penduduk dunia menggunakan ponsel, 59,5% menggunakan internet dan 53,6% menggunakan media sosial. Realitas ini menjadi sebuah paradigma baru dan telah membentuk cara berada, berpikir dan berelasi kita dengan Allah, sesama dan alam semesta. Masyarakat 5.0 itu pada hakikatnya menggunakan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence – AI), Internet of Things (IoT), machine learning dan big data. Kemunculannya “diharapkan” mampu memecahkan masalah sosial melalui sistem digital yang terintegrasi dari ruang virtual dan nyata


Lebih Lanjut Frei Dr. Joel Casimiro Pinto, dari elaborasi di atas, Masyarakat Industri 5.0 telah hadir di dalam hidup pribadi manusia, masyarakat, dunia dan Gereja. Hal ini tentu tidak hanya menjadi kesempatan yang menantang manusia untuk mengembangkan diri menjadi pribadi manusia yang berkemampuan atau bersumber daya yang unggul tetapi juga mempersiapkan manusia untuk menghadapi pelbagi tantangan di era industri 5.0 ini. 


Kegiatan ini dihadiri oleh Dosen dan Pegawai STIPAS Keuskupan Agung Kupang, mahasiswa dan perwakilian dari Sekolah Tinggi Katolik dan Swasta antara lain Universitas Nusa Cendana, Universitas Muhammadiyah Kupang, STP Dian Mandala Gunungsitoli, SD YPPK Ayapokiar Papua Barat Daya, STPK Santo Benediktus Sorong, STPK Bina Insan Keuskupan Agung Samarinda dan seluruh mahasiswa/I calon Wisudawan/I Angkatan XXIII STIPAS Keuskupan Agung Kupang

Komentar

Tampilkan

Terkini