Iklan

Buka Raker DMI Sampang, Bupati Berharap Bisa Menjadi Kebahagiaan Dunia dan Akhirat.

Selasa, 22 Juli 2025, Juli 22, 2025 WIB Last Updated 2025-07-22T09:24:51Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

 



Momen Rapat Kerja Daerah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Sampang di hadiri langsung oleh Bupati Sampang H Slamet Junaidi. Tema kegiatan dalam giat tersebut “Memakmurkan Masjid dan dimakmurkan masjid”, Selasa (22/7/2025) di gedung PKP RI Trunojoyo. 


Bupati Sampang yang dikenal dengan nama Abah Idi menyampaikan sambutan dan sekaligus membuka acara dengan ucapan Basmalah. Dalam sambutannya menyampaikan bahwa DMI menjadi agen perubahan untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.


Aba Idi juga menyampaikan bahwa kedepan akan ada peningkatan insentif Marbot Masjid di Kabupaten Sampang. Selain itu dia juga menyampaikan bahwa insentif guru ngaji di Sampang sudah mencapai ribuan penerima manfaat.


"Jadi saya minta agar nanti disetor datanya melalui DMI, dulu periode pertama sudah ada ratusan Marbot Masjid yang menerima insentif, dan ada ribuan insentif guru ngaji, jadi kami akan menambah insentif Marbot Masjid ini,"ungkapnya.


Dalam kesempatan yang sama Ketua DMI Kabupaten Sampang KH. Nasir Sayuti mengatakan, di era yang terus berubah, inovasi dalam tata kelola masjid mutlak dilakukan. Inovasi yang dimaksud adalah, bagaimana bisa mengelola masjid secara lebih profesional, akuntabel, ramah pengunjung, ramah anak muda, terbuka untuk berbagai kegiatan positif, serta relevan dengan kebutuhan jamaah masa kini.


“Sebagai wadah strategis dalam membina dan memakmurkan masjid, DMI memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung program pemerintah daerah, khususnya dalam aspek spiritual, sosial dan pemberdayaan masyarakat,” kata Kiyai Nasir.


Menurutnya, peran DMI juga ikut menangkal ataupun mencegah kenakalan remaja, juga angka perceraian di Kabupaten Sampang. Ini bisa dilakukan dengan aktif menggelar kajian-kajian kekinian, pelatihan digital, hingga kegiatan sosial yang menyentuh kebutuhan generasi muda saat ini.


Ia tambahkan, penanganan kenakalan remaja perlu menjadi perhatian utama. Penyebab utama kenakalan remaja adalah kurangnya pemahaman nilai-nilai agama dan moral pada mereka. 


“Pentingnya membekali anak muda dengan nilai-nilai agama yang kuat, bukan hanya sebagai penindakan, tetapi juga sebagai upaya pencegahan. Masjid dapat dirancang sebagai ruang ekspresi anak muda yang Islami, kreatif, dan produktif, tanpa kehilangan nilai-nilai ketakwaan,” ujarnya.

Komentar

Tampilkan

Terkini