Kode Keras Sumpah Pemuda: Deden Deni Siapkan Generasi Muda Tangsel "Take Over" Indonesia Emas!
Tangerang Selatan – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan, Deden Deni, SE. MM., mengirimkan sinyal kuat kepada generasi muda di momen peringatan Hari Sumpah Pemuda 2025: Indonesia Emas 2045 ada di tangan kalian! Deden Deni memberikan "kode keras" agar generasi muda Tangsel bersiap untuk "take over" kepemimpinan bangsa di masa depan!
Dengan semangat membara, Deden Deni mengusung visi "Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu" sebagai cetak biru untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan zaman. Ia menekankan bahwa generasi muda bukan hanya penerus bangsa, tetapi juga arsitek masa depan Indonesia!
"Sumpah Pemuda bukan sekadar nostalgia sejarah, tetapi panggilan untuk bertindak! Kita, terutama generasi muda, harus memiliki visi yang jelas, memperkuat karakter, dan memberikan kontribusi nyata dalam dunia pendidikan serta pembangunan Indonesia," tegas Deden Deni dengan penuh keyakinan.
Deden Deni: "Pendidikan Karakter adalah Investasi Masa Depan!"
Deden Deni juga mengungkapkan strategi jitu untuk mencetak generasi pemimpin masa depan: pendidikan karakter yang holistik. Ia menjelaskan bahwa dunia pendidikan adalah "laboratorium" untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme, gotong royong, dan inovasi. Dengan berbekal nilai-nilai luhur tersebut, generasi muda akan mampu bersaing di kancah global tanpa kehilangan identitas bangsa.
"Saya mengajak seluruh guru, tenaga pendidik, dan pelajar di Kota Tangerang Selatan untuk menjadikan semangat Sumpah Pemuda sebagai komitmen bersama untuk membangun Indonesia yang gemilang! Mari kita jaga persatuan, junjung tinggi bahasa persatuan, dan terus berkarya demi Indonesia yang maju dan berdaya saing!" seru Deden Deni dengan semangat yang menggebu-gebu.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun 2025 ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan kembali komitmen bersama. Semangat persatuan dan kebersamaan adalah fondasi utama dalam membangun Indonesia yang kuat dan disegani di mata dunia.
Jurnalis: Vicken Highlanders
Editor: Romo Kefas
