Sekembalinya dari Luar Negeri, Prabowo Tancap Gas Rapat Terbatas
Sekembalinya dari Luar Negeri, Prabowo Tancap Gas Rapat Terbatas
Jakarta, 14 Oktober 2025 — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto langsung mengadakan rapat terbatas bersama sejumlah menteri setelah tiba kembali dari lawatan luar negeri. Rapat yang berlangsung di Jakarta itu membahas berbagai isu strategis, mulai dari dunia olahraga hingga pencapaian investasi nasional.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memberikan keterangan resmi kepada awak media usai pertemuan tersebut di Lanud Halim Perdanakusuma.
“Terima kasih, selamat sore. Hari ini, sekembalinya Bapak Presiden dari lawatan luar negeri, beliau langsung mengadakan rapat dengan beberapa menteri, di antaranya Menteri Pemuda dan Olahraga, melaporkan kepada Bapak Presiden sekaligus memohon maaf bahwa Timnas kita belum berhasil untuk lolos ke Piala Dunia 2026,” ujar Mensesneg.
Dalam penjelasannya, Mensesneg menekankan bahwa Presiden memberikan perhatian serius terhadap perkembangan olahraga nasional, khususnya sepak bola. Meski merasa kecewa, Presiden tetap mendorong agar seluruh pihak tetap bersemangat mempersiapkan langkah selanjutnya.
“Ia melanjutkan, Bapak Presiden tentu secara pribadi juga merasa berat hati menerima kenyataan bahwa kita belum berhasil lolos, tetapi sebagai Kepala Negara, Kepala Pemerintahan juga menyampaikan untuk mari kita berusaha kembali,” kata Prasetyo Hadi
Presiden menekankan bahwa momentum ini harus dijadikan bahan evaluasi untuk menghadapi dua ajang besar internasional berikutnya, yaitu Piala Asia 2027 dan Olimpiade 2028. Dengan persiapan yang matang, Indonesia diharapkan mampu menunjukkan prestasi lebih baik dan membawa harum nama bangsa di kancah olahraga dunia.
Selain membahas dunia olahraga, rapat juga berfokus pada realisasi investasi nasional. Menteri Investasi menyampaikan sejumlah laporan, termasuk progres empat proyek backbone yang menjadi prioritas pemerintah. Salah satunya adalah program Waste to Energy yang telah mulai dijalankan di beberapa daerah.
“Jadi Alhamdulillah tahun ini kita dengan sekarang pemilik di Danantara dapat mencari skema sehingga penanganan terhadap masalah sampah, terutama di 34 kabupaten dan kota, dan ini sudah akan siap dibangun di 10 titik, termasuk di Pantai Kupang,” jelas Prasetyo hadi.
Pembangunan infrastruktur pengelolaan sampah menjadi energi ini diharapkan mampu menjawab tantangan lingkungan sekaligus menciptakan sumber energi baru yang ramah lingkungan. Proyek tersebut menjadi bagian dari agenda besar pemerintah untuk mendorong investasi berkelanjutan.
Lebih lanjut, Mensesneg Prasetyo Hadi juga menegaskan bahwa Menteri Investasi Rosan telah melaporkan keberhasilan penerbitan Patriot Bond. Nilai investasi yang dihimpun tercatat di atas Rp50 triliun, sesuai target yang ditetapkan pemerintah.
“Menteri Investasi, Rosan, juga melaporkan bahwa realisasi Patriot Bond telah sesuai target, dengan nilai di atas Rp50 triliun. Ketika ditanya soal seremoni peluncuran, Mensesneg menegaskan, ‘Enggak. Jadi sudah selesai ya, percaya Pak?’” tuturnya.
Rapat terbatas juga dihadiri oleh Menteri Pendidikan Tinggi dan Scientech yang melaporkan rencana penguatan sumber daya manusia berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). Presiden menilai persiapan SDM menjadi salah satu kunci penting dalam mendukung program besar nasional, termasuk sektor perkebunan dan kelautan.
“Bapak Presiden mengomunikasikan khusus kepada Menteri Dikti, Scientech, untuk mempersiapkan sumber daya manusia tersebut,” ujarnya.
Kemudian dia menambahkan bahwa dengan adanya SDM yang unggul, Indonesia diharapkan mampu bersaing di era global serta mengoptimalkan potensi ekonomi nasional yang berbasis pada riset dan teknologi.
“Bapak Presiden ingin kita mempunyai suatu akademi atau suatu tempat penggemblengan khusus untuk beberapa cabang-cabang olahraga yang memang kita harapkan itu bisa masuk ke Olimpiade dan harapannya tentu mendapatkan medali,” tutup Mensesneg Prasetyo Hadi.